Kelas yang baik dan kondusif bagi pembelajaran siswa adalah kelas yang “hidup” dan menyenangkan. Kelas yang hidup dipenuhi interaksi dan aktivitas para siswa dalam belajar, melalui aktivitas diskusi, bertanya, drill/praktek, simulasi, sosiodrama, dll. Salah satu hal terpenting yang mendukung suksesnya Proses Belajar-Mengajar (PBM) adalah terbangun suasana nyaman dan menyenangkan bagi para anak didik/siswa.
Icebreaking (pencairan suasana) adalah suatu aktivitas yang didesain sebagai pengantar untuk membuat pembelajaran menjadi lebih mudah sehingga peserta lebih terlibat dalam pembelajaran. Icebreaking adalah alat fasilitator untuk memacu interaksi, menstimulus berpikir kreatif, mengilustrasikan konsep baru, dan memperkenalkan materi/bahan-bahan yang spesifik. Icebreaking membantu untuk menciptakan suatu atmosfir yang akan mengurangi hambatan peserta dalam aktivitas dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan para siswa.
Icebreaking dilakukan tidak lebih dari 15 menit lamanya, menggunakan sedikit perintah, mudah diimplementasikan, dan fleksibel digunakan untuk topik yang berbeda.
Icebreaking memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Energizers and Tension Reducers (Membangun semangat dan mengurangi ketegangan)
3. Games and Brainteasers (Permainan dan merangsang/stimulus otak)
4. Getting Acquainted (Saling berkenalan)
5. Openers and Warm-Ups (Pembukaan dan pemanasan)
6. Professional Development Topics (Pengembangan topik secara professional).
Adanya perasaan nyaman, betah, dan tertariknya para siswa dengan suasana proses pembelajaran menyebabkan ia terus bertahan sampai akhir kegiatan. Suasana yang mendukung harus terus terbangun selama training berjalan. Seorang trainer harus bias memahami kondisi dan suasana hati para siswa di awal perjumpaan mereka. Ia harus bias menciptakan suasana menarik di awal pertemuan dan menjaganya hingga akhir.
Dalam pembelajaran PAI dapat diterapkan 3 macam Games Ice Breaker, yaitu: (1) Instruksi &
0 komentar:
Posting Komentar