Dalam rangka silaturrahim dan peningkatan kompetensi guru PAI maka Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag RI melaksanakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru PAI dari tanggal 7-9 NOvember 2011 di Hotel Perdana Wisata, Bandung.
Acara ini dihadiri para guru PAI SD, SMP, dan SMA/SMK berprestasi di setiap provinsi se-Jawa, mulai dari provinsi Banten sampai Madura. Dalam workshop ini, para guru PAI mendapatkan ilmu dari beberapa nara sumber dan guru model.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Dirjen Pendidikan Islam, yaitu Bpk. Dr. H. Amin Haedari. Dalam sambutannya, Beliau menjelaskan latar belakang dilaksanakan kegiatan workshop yaitu agar meningkatkan kompetensi guru PAI sehingga PAI menjadi mata pelajaran yang dicintai oleh para siswa, serta diamalkan dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, Bpk. Amin Haedari juga menjelaskan indikator Guru PAI yang kreatif, di antaranya adalah sbb:
- - Ibarat air yang mengalir dan akan mencari jalan walaupun ada yang membendung, demikian pula seorang guru PAI hendaknya akan berusaha mencari solusi tatkala menghadapi hambatan di dalam dakwahnya.
- - Guru PAI yang kreatif adalah anti kemapanan, yaitu tidak kaku mengikuti aturan tapi bersifat fleksibel, sehingga:
- - Guru PAI "out of box", selalu berinovasi yaitu menciptakan berbagai inovasi dalam hal metode, media pembelajaran, dll.
Selain itu, karena yang diundang adalah para guru PAI berprestasi di setiap provinsi maka setiap guru diwajibkan membuat makalah tentang "Bagaimana Menjadi Guru yang Kreatif" yang selanjutnya berdiskusi, saling berbagi ilmu dan pengalaman mengenai pengembangan model PAI di daerahnya masing-masing.
Adapun hasil diskusi dan rekomendasi para guru PAI SMP se-Jawa adalah sbb:
RESUME DISKUSI KELOMPOK SMP
TENTANG KREATIVITAS GURU PAI DI SEKOLAH
(Berdasarkan Pengalaman)
A. Melalui Pembelajaran
1. Menyususn program pembelajaran PAI yang terencana dan inovatif
2. Pembelajaran agama menggunakan metode dan media yang beragam, seperti menggunakan ICT, Class presentation, schols sister, power teaching, pengantar bahasa ingris serta pendekatan mengajar dengan cinta, serta pendekatan ilmiah.
3. Guru PAI mampu berprestasi baik secara pribadi maupun dalam organisasi
4. GPAI hendaknya senantiasa menjadi panutan bagi siswa dan rekan sejawat di lingkungan kerja
5. GPAI memiliki informal leader
6. GPAI senantiasa membangun motivasi / kebanggaan siswa
7. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain dengan cara mengaitkan pokok bahasan/sub pokok bahasan masing-masing mata pelajaran dengan nilai-nilai keagamaan
8. Menyelaraskan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai agama
9. Menanamkan kesadaran dan keyakinan kepada siswa, bahwa Allah swt telah menetapkan prinsip-prinsip keteraturan alam semesta (sunatullah/hukum alam).
10. Menggunakan buku sumber atau bahan ajar dari banyak sumber
11. ESQ integrated
12. ISLAMI+XL (Ikhlas, Student centred, Language collaboration, Aktif & fun learning, Modeling & Muhasabah, ICT based, Ekstra Learning & Life skill)
B. Melalui kegiatan ekstrakurikuler
1. Kegiatan Rohis di sekolah
2. Model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler non keagamaan, yakni dengan cara mengisi kegiatan-kegiatan tersebut dengan nilai-nilai agama.
C. Melalui kegiatan pembiasaan pengamalan keagamaan di sekolah (Religius Culture)
1. Membaca do’a sebelum dan sesudah pelajaran
2. Membaca Al-Qur’an (tadarus)
1. Tadarus setiap pagi secara berjama’ah untuk satu sekolah.
2. Tadarus pagi surat-surat pendek dilaksanakan sebelum jam pelajaran pertama.
3. Hafalan zuz ‘amma
4. Tadarus pada pelajaran Agama Islam saja, dengan dibimbing oleh guru agama langsung.
5. Baca
6. Home visit terhadap siswa terkait gerakan maghrib mengaji
3. Pembiasaan mengucapkan salam
4. Memakai busana muslim (pria dan wanita) bagi seluruh siswa
5. Shalat berjama’ah
6. Shalat dluha
7. Pelaksanaan shalat Jum’at dan keputrian
8. Program pembiasaan Zakat
9. Infak buku…yang akan dipinjamkan kepada siswa
10. Shadaqah Ramadlan
11. Shalat sunat iedul adha dan praktik penyembelihan hewan qurban
12. Latihan dakwah
13. Ceramah pagi setiap hari jum'at, kultum, kutil
14. Baca tulis alqur’an
15. Training dalam rangka melatih dan mengembangkan emosi yang lebih stabil
16. PHBI (Tabligh akbar, lomba)
17. Amaliah Ramadhan/pesantren ramadhan
18. Jum’at bersih, kamis bersih
19. Local journey ke rumah sakit atau panti asuhan
Rekomendasi untuk peserta workshop
1. Meningkatkan 4 kompetensi guru yang harus dimiliki ditambah dengan kemampuan menjadi informal leader
2. Kreatifitas tidak harus berpaku kepada ICT, dapat dikembangkan model lain sesuai kondisi sekolah.
3. Mengadopsi pengalaman religious culture sekolah lain yang relevan dengan kondisi sekolah masing-masing.
REKOMENDASI
1. Menyempurnakan struktur organisasi DITPAI sampai ke daerah
2. Revitalisasi KKG, MGMP diutamakan peserta yang hadir dari kabupaten yang hadir di workshop ini.
3. Penetapan dan pembinaan guru inti berdasarkan
4. Sertifikasi GPAI di sekolah mohon diprioritaskan, agar GPAI lebih convident
5. Distribusi buku-buku pedoman yang dikeluarkan oleh Ditpai ke sekolah-sekolah di seluruh kabupaten.
6. Workshop peningkatan kompetensi supaya dilaksanakan secara berjenjang mulai dari kabupaten, provinsi sampai pusat.
7. Program beasiswa S2 GPAI supaya dilanjutkan kembali untuk meningkatkan kreatifitas.
Berikut ini adalah peserta Workshop dari kelompok SMP se-Jawa:
No | NAMA PESERTA | SEKOLAH ASAL |
1 | KANIAH | SMPN 1 WARUREJA |
2 | IIS SURYANTINI | SMPN 1 CIPARAY |
3 | HJ. RAMADHANIS | SMPN 138 DKI Jakarta |
4 | HULAILAH ISTIQLALIYAH | SMP ANNISA Tangsel |
5 | NUR AZIZ DS. | SMPN 1 Polokarto |
6 | SUKIRMAN | SMPN 4 Malang Jatim |
7 | SA’DIYATUL MUNAWAROH | SMPN 1 Tulung Agung |
8 | MUSTAQIMAH | SMPN 5 Salatiga |
9 | TOLHAH | SMPN 14 Kota Serang |
10 | HENDI SUHENDI | SMPN 8 Rangkasbitung |
11 | ASEP RAHMATUDIN | SMPN 2 Bungursari |
12 | OLEH RUHYANA | SMPN 1 Megamendung Kab. Bogor |
13 | ABAY BAYANUDIN | SMPN 14 Kota Tangerang |
14 | MUH. NURDIN | SMPN 1 Balaraja |
15 | ALI AFANDI | SMPN 9 & 5 Jogjakarta |
16 | MUHAIMIN | SMPN 192 Jakarta |
17 | MULTAKHIM | SMPN 102 Jakarta |
18 | MASRUKHAN | SMPN 116 Jakarta |
19 | ABDUL RASYID | SMPN 1 Konag Bangkalan Jatim |
20 | SURIPTO | SMPN 1 Dlingo |
21 | BUDI WARDAYA | SMPN 2 Panjatan |
22 | KHAIRUL MUTAQIN | SMPN 1 Madiun |
23 | NUR HUDA KURNIAWAN | SMPN 2 Ngawi |
24 | MUJIONA | SMPN 1 Ngemplak |
25 | RIZAL DALIL | SMPN 1 Kota Bogor |
26 | AMIR HAMZAH | SMPN 2 Kandaman Batang |
27 | AGUS SUNANDAR | SMPN 1 Kemangkon Purbalingga |
28 | MUNSOJI | SMPN 1 Patuk |
29 | Drs. AIP SYAHRIDA | SMPN 2 Kota Bandung |
| | |
2 komentar:
Dengan diadakannya work shop guru PAI yang berprestasi seperti ini menurut saya sangat baik terutama untuk mengembangkan kemampuan guru agama, namun alangkah lebih baik lagi jika acara seperti itu tidak hanya diperuntukkan bagi guru yang berprestasi/ yang ngajar di sekolah yang punya prestasi saja, tapi bagi guru agama yang lainpun juga sangat membutuhkan tambahan ilmu dan pengetahuan seperti work shop seperti ini terutama guru agama yang ada di daerah agar tidak selalu ketinggalan dengan yang lain
alhamdulillah, program yang baik, smoga besar manfaatnya khususnya bagi para pesertanya dan umumnya bagi para guru PAI, namuin kiranya lebih bagus lagi bila dilakukan secara berkala dan mencakup semua guru-guru PAI yang dengan program tersebut akan meberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendidikan Islam, baik dalam kerangka teoritis maupun praktis. saat ini PAI masih terkesan belum berhasil dengan banyaknya krisis multidimensional, maka alangkah baiknya bila para guru memberikan tauladan kepada peserta didik maupun rekan kerja. dengan workshop moga-moga ada perbaikan pada diri guru PAI khususnya dan guru umumnya. bangsa Indonesia lebih butuh aplikasi daripada teori.
Posting Komentar